Pernah lihat film berjudul “ALIEN vs Predator”? Disana digambarkan si
alien dapat mengeluarkan cairan yang melepuhkan semua benda, namun alien
itu sendiri (sebagai sumber cairan tsb) tidak melepuh. Nah sebenarnya
ada hewan di dunia nyata yang memiliki kemampuan mirip seperti itu …
Kumbang Bombardir adalah kumbang tanah (Carabidae) dalam genus-genus
Brachinini, Paussini, Ozaenini, atau Metriini (yang lebih dari 500
spesies). Diberi nama “bombardir” karena mekanisme pertahanan mereka
yaitu: ketika terganggu, mereka menyemprotkan cairan kimia panas dari
ujung perut mereka, dengan suara letupan.
Kumbang bombardir terlihat seperti mangsa yang lemah bagi banyak
predator, namun setiap ancaman yang datang kepada kumbang ini, dapat
memicu sebuah serangan balik yang berupa bom perut (ya, mirip kentut ^_^
). Kumbang ini telah mengembangkan cara yang kompleks dan efektif untuk
membuat musuhnya pergi menjauh. Saat dalam bahaya, kumbang bombardir
dapat menembakkan cairan kimia panas yang korosif dari ujung perutnya
yang dapat membakar kulit dan membutakan musuhnya.
Cairan ini dihasilkan oleh reaksi antara dua senyawa kimia,
hydroquinone dan hidrogen peroksida, disimpan dalam kantong terpisah di
perut kumbang dan dicampur saat dibutuhkan dalam ruang ketiga dengan air
dan enzim katalitik. Panas dari reaksi membuat campuran mencapai titik
didih air dan menghasilkan gas yang mendorong ejeksi. Kerusakan yang
disebabkan dapat berakibat fatal bagi serangga penyerang dan makhluk
kecil lainnya serta menyakitkan jika terkena kulit manusia. Beberapa
kumbang pengebom dapat mengarahkan semprotan atas berbagai arah.
HABITAT
Kumbang Bombardier menghuni sebagian besar benua, kecuali Antartika.
Mereka biasanya tinggal di hutan atau padang rumput di daerah beriklim
sedang, tetapi dapat ditemukan di lingkungan lain jika ada tempat-tempat
lembab untuk bertelur.
Tingkah Laku
Sebagian besar spesies kumbang pengebom adalah karnivora, termasuk
larvanya. Kumbang biasanya berburu serangga lain di malam hari, tetapi
biasanya sering berkumpul dengan kumbang lain dari spesiesnya ketika
tidak aktif mencari makanan. Kumbang bombardir menggunakan “senjata
kimianya” hanya untuk bertahan. Saat mencari makan, dia menggunakan
rahangnya yang sangat tajam untuk memotong dan mengiris cacing dan
serangga kecil lainnya.
Mekanisme Pertahanan
Kedua senyawa reaktan kimia , hydroquinon dan hidrogen peroksida , yang
disekresikan oleh kelenjar khusus dan disimpan dalam kantong terpisah di
ujung belakang abdomennya. Ketika terancam, kumbang mengkontraksika
otot-ototnya sehingga membuka katup wadah dan memaksa dua reaktan ke
dalam ruang pencampuran berdinding tebal dilapisi dengan sel-sel yang
menghasilkan enzim termasuk catalases dan peroksidase.
Dalam ruang pencampuran, enzim-enzin dengan cepat memecah hidrogen
peroksida, melepaskan oksigen bebas dan mengkatalisasi oksidasi
hydroquinon menjadi p-kuinon. Reaksi ini sangat eksotermik, dan energi
yang dilepaskan meningkatkan suhu campuran hingga mendekati 100 °C,
menguapkan sekitar seperlimanya. Penumpukan tekanan yang dihasilkan
memaksa katup masuk dari ruang penyimpanan reaktan untuk menutup,
sehingga melindungi organ internal kumbang. Cairan yang berbau busuk dan
mendidih ini sebagian menjadi gas dan dikeluarkan secara eksplosif
melalui katup outlet, dengan suara letupan keras.
Aliran reaktan ke dalam ruang reaksi dan ejeksi berikutnya terjadi
dalam serangkaian sekitar 70 denyut, dengan kecepatan sekitar 500 denyut
per detik. Seluruh urutan kejadian hanya membutuhkan sepersekian detik.
Biasanya kumbang menggerakkan tubuhnya sehingga dapat mengarahkan
semprotannya ke apa pun yang memicu respon. Namun bukaan kelenjar dari
beberapa kumbang pengebom Afrika bisa memutar hingga 270 ° diantara
kakinya, dan menyemprotkan cairan ke berbagai arah dengan cukup akurat.
Dengan pertahanan yang kuat seperti itu, kumbang bombardir tak pernah
perlu terbang untuk menjauh dari bahaya. Bahkan, kotak sayap makhluk
ini telah menyatu membentuk perisai yang solid di punggungnya.
Musuh Besar
Namun, setidaknya ada satu makhluk di alam liar yang telah belajar
bagaimana mengalahkan kumbang bombardir. Belalang tikus akan mengunci
bagian belakang kumbang ke tanah sehingga semprotan kumbang tidak akan
membakarnya.
- Home
- Pengetahuan
- Aksi Kumbang Membombardir Musuhnya
Aksi Kumbang Membombardir Musuhnya
Related Posts
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
Comments