Misteri Tengkorak-Tengkorak Misterius

Selama berabad-abad, para arkeolog telah menemukan tengkorak dan artefak aneh yang tidak dapat dengan mudah dijelaskan. Dari koin emas yang tertanam dalam batubara sampai alat-alat yang rumit seperti Mekanisme Antikythera. Hal yang sama berlaku untuk tengkorak manusia yang banyak ditemukan, yang menantang persepsi evolusi manusia.

Penemuan arkeologi lumayan baru dari tulang manusia miniatur di Pulau Flores Indonesia telah mengarah pada kesimpulan baru, (masih menjadi perdebatan), yaitu spesies manusia – Homo floresiensis. Di selatan Amerika, ilmuwan telah mengungkapkan banyak tulang dan tengkorak aneh yang memanjang dan di Amerika Utara sebuah yayasan kecil telah dibentuk untuk mempelajari Tengkorak Starchild yang misterius. Karena ini adalah topik yang kontroversial dan menarik, maka seperti topik topik kontroversial dan menarik lainnya, tentu saja banyak mengundang perdebatan.
Dibawah ini merupakan pengantar untuk beberapa artefak tulang tengkorak aneh dan yang telah ditemukan serta beberapa perdebatan seputar keaslian mereka, seperti yang dikutip dari Alam Mengembang jadi Guru.

Tengkorak Vampire Andover

Ada beberapa laporan tengkorak vampir yang telah digali dan yang paling baru adalah di Venice, Italia. Selama kuartal pertama 2009 sebuah tim arkeolog menggali sebuah lubang kuburan massal di Pulau Lazzaretto Nuovo. Ketika mereka menggali sebuah tengkorak wanita dengan sebuah lempengan batu terlihat dipaksa masuk ke dalam mulutnya. Ini adalah pemakaman khas untuk orang orang yang dicurigai sebagai vampir karena perlakuan seperti ini tujuannya untuk mencegah makhluk ini bangkit dari kematian. Tengkorak dan tulang terkait sesuai dengan fisiologi manusia normal dan tidak menampilkan karakteristik fisik yang terkait dengan persepsi modern vampir. Jadi mungkin tengkorak ini dulunya adalah korban fitnah. Namun, cerita yang lebih menarik adalah penemuan tengkoral Andover. Informasi ini samar tapi dasar dari cerita ini adalah bahwa pada suatu waktu selama tahun 1950-an pasangan yang baru menikah, Mr F dan Ny B Morris, pindah ke Andover Massachusetts di Amerika Serikat.
Mereka kecewa menemukan rumah yang mereka beli belum sepenuhnya dikosongkan dan lotengnya tetap penuh dengan bertumpuk tumpuk buku, perabotan rusak dan barang-barang lainnya. Satu tahun kemudian Nyonya Morris akhirnya memutuskan untuk mengosongkan loteng dan, saat itulah dia menemukan sebuah kotak kayu berat yang tertutup dan telah dipaku. Malam itu suaminya membuka kotak itu dengan pengungkit dan mereka menemukan sebuah tengkorak besar yang sangat aneh. Tengkorak ini memiliki lubang mata yang luar biasa besar dan beberapa potong tulang tempurung kepala patah. Ada ukiran yang aneh di bagian depan kiri tengkorak tapi bagian paling menarik dari penemuan ini adalah gigi taring nya yang aneh memanjang. Secara keseluruhan tengkorak itu lebih besar daripada tengkorak manusia pada umumnya dan memiliki kubah dahi yang khas. Mr Morris terpaku melihat tengkorak aneh itu dan kemudian menyimpannya di ruang kerjanya, tempat ia menunjukkan kepada teman-temannya dan orang orang yang penasaran ingin melihat lainnya. Setelah beberapa bulan, Ny Morris menjadi tertekan dengan keberadaan tengkorak aneh itu dan bersikeras bahwa tengkorak itu harus dikubur kembali karena dia yakin bahwa tengkorak itu adalah tengkorak setan atau setidaknya tengkorak seorang dukun indian yang sangat sakti. Namun ada tuduhan yang mengatakan bahwa, tengkorak aneh itu dicuri dari sebuah Museum Arkeologi khusus dalam bidang sejarah Amerika yang berada di dekatnya.

Tengkorak Starchild

Tengkorak “Starchild” mungkin adalah penemuan yang paling kontroversial karena publisikasinya yang luas. Singkatnya, tengkorak asli, yang diperkirakan berumur 900 tahun, ditemukan oleh seorang gadis remaja Amerika dekat distrik Copper Canyon, Sierra Tarahumara di barat daya negara bagian Chihuahua, Meksiko. Setelah kematiannya pada tahun 1990 tengkorak ini menjadi milik penduduk El Paso, Ray dan Melanie muda pada tahun 1998. Mereka mencari nasihat dari Mr Lloyd Pye yang sering digambarkan sebagai seorang peneliti alternatif. Tak lama kemudian ia mendirikan Proyek Starchild untuk lebih memahami tengkorak ini. Tidak ada keraguan bahwa tengkorak tersebut adalah nyata. Tulangnya lebih tipis dari tengkorak pada umumnya dan meskipun tampaknya tengkorak ini adalah seorang anak berusia empat tahun atau lima tahun, namun kapasitas tengkoraknya 1600cc atau 200cc lebih besar dari tengkorak manusia dewasa pada umumnya. Tes DNA telah mengungkapkan bahwa ia memiliki baik kromosom X maupun kromosom Y manusia yang menunjukkan bahwa ia adalah manusia. Namun, para pendukung teori-teori alternatif menunjukkan bahwa tengkorak starchild ini adalah anak hasil hibrida antara manusia dengan alien. Menurut Proyek Starchild mereka membantah bahwa DNA dari kedua orang tuanya dengan mudah diidentifikasi dan mereka juga menunjukkan bahwa DNA ayah adalah sesuatu yang lain daripada biasanya.
Ada dua kelompok dengan pendapat yang berbeda mengenai Starchild. Satu kelompok melihatnya sebagai bukti dari berbagai teori mulai dari hibrida alien-manusia atau bukti dari evolusi alternatif. Kelompok lain percaya bahwa tengkorak tersebut tidak lebih dari sebuah cacat alami mungkin disebabkan oleh brachycephaly, Crouzon sindrom atau beberapa mutasi genetik alam lainnya. Kedua kelompok ini sama sama memiliki bukti bukti yang meyakinkan dan memang seharusnya anda meneliti kedua pendapat tersebut sebelum anda memihak atau berkesimpulan sendiri.

Tengkorak Misterius Connolly

Perbandingan tengkorak connolly (kanan) dengan tengkorak manusia modern


Tengkorak temuan Connolly lainnya

Robert Connolly telah mendokumentasikan tengkorak yang similar dengan tengkorak starchild, bahkan lebih lengkap. Dalam banyak hal tampaknya tengkorak ini adalah tengkorak manusia, kecuali bahwa ia memiliki tempurung tengkorak dan rongga mata yang luar biasa besar. Rongga mata tengkorak ini sekitar 15 persen lebih besar dari tengkorak manusia modern. Usia dan tanggal tengkorak tidak diketahui. Tengkorak serupa yang ditemukan di sebuah gua Meksiko, juga di foto oleh Karen Scheidt. Mungkinkah mereka semua mutasi genetik, dari beberapa spesies mahluk yang tidak diketahui atau sesuatu yang bukan dari dunia ini?

Misteri Tengkorak Ratu Nefertiti

Ratu Nefertiti, lihatlah kepala dan leher panjangnya

Gambar ini adalahukiran di batu kapur yang dikenal dengan nama “Relief of Royal Couple” dan diyakini menggambarkan ratu Mesir Nefertiti dari Dinasti ke-18 sekitar tahun 1330BC. Ukiran ini dipamerkan di Museum Altes di Berlin – Jerman. Nefertiti adalah istri Firaun Akhenaton Mesir yang memaksa perubahan sosial dan agama pada rakyatnya termasuk konsep pemujaan Matahari atau Bintang. Terlihat bahwa Nefertiti sangat cantik dan memiliki kualitas dunia lain, termasuk tengkorak yang memanjang secara signifikan. Dalam semua karya seni dia selalu ditampilkan dengan hiasan kepala yang rumit atau dengan tengkorak memanjang. Tampaknya karakteristik ini diwariskan ke putri-putrinya yang digambarkan dalam cara yang sama.
Selama bertahun-tahun para peneliti sejarah Mesir Kuno mengabaikan atribut ini dan hanya menganggapnya sebagai lisensi artistik. Namun saat ini sudah menjadi semakin jelas dan diterima dengan luas bahwa para seniman kuno menggambarkan subyek gambar mereka seperti apa adanya. Jika ini benar maka ratu Mesir tidak hanya memiliki struktur tengkorak yang sangat tidak biasa tapi setidaknya 50% lebih besar daripada tengkorak panjang manusia yang dibentuk dengan cara mengikat kepala (headbinding).


Raja Akhenaten, dan istrinya Nefertiti, dan anak-anak mereka. Semuanya memiliki kepala panjang.

Jika penggambaran Nefertiti memang akurat, maka wanita ini mungkin sangat cerdas dan tentu saja bukan orang biasa seperti yang Anda jumpai sehari hari. Penulis menyarankan pembaca yang tertarik untuk meneliti dan silahkan ambil kesimpulan sendiri.

Tengkorak Panjang Inca

Tengkorak2 panjang di museum di Ica dekat Nazca Line, Peru

Apakah otak dan tengkorak manusia telah berkembang lebih cepat dalam ukuran daripada panggul perempuan? Sangat cepat! Sederhananya, kepala bayi rata-rata manusia sekarang terlalu besar dan membutuhkan liuk fisik dan rotasi ekstrem untuk mencapai kelahiran alami. Evolusi biasanya tidak membuat kesalahan semacam ini. Melahirkan adalah sebuah episode yang sangat menyakitkan bagi kebanyakan wanita dan hampir unik untuk manusia. Kebanyakan makhluk lainnya di planet ini tampaknya tidak mengalami tingkat yang sama dalam hal ketidaknyamanan. Ini adalah petunjuk sangat penting untuk asal-usul spesies kita yang secara memalukan diabaikan oleh sebagian besar para ilmuwan yang mempelajari evolusi. Namun, sebagai hasilnya, kehidupan telah memastikan bahwa tengkorak janin yang lembut dan lentur untuk memungkinkan mereka untuk melewati cincin tulang panggul dan saluran vagina. Hal ini tidak menjadikan bayi yang lahir berkepala berbentuk kerucut karena kepala cukup cepat menyesuaikan diri dengan bentuk yang sesuai.
Namun, dalam banyak kebudayaan kuno banyak ditemukan praktek mengikat kepala bayi dengan kain dan bilah kayu untuk jangka waktu antara enam bulan sampai satu tahun untuk membuat bentuk yang diterima secara sosial dan seara kesukuan dikenali. Dalam arti, hal ini seperti kartu identitas primitif yang mengatakan bahwa si fulan adalah anggota “suku ini” sekarang dan selamanya. Praktek ini menghasilkan berbagai struktur tengkorak cacat yang masih membingungkan ilmu pengetahuan modern terutama seperti dalam beberapa kasus volume ruang otak juga ikut meningkat. Praktek ini mungkin juga merangsang beberapa efek samping tak terduga. Dengan mengubah geometri dari tengkorak mungkin telah memungkinkan untuk mengubah fungsi otak.



Saat ini akan dianggap ekstrem untuk melaksanakan praktek seperti ini dan sebagai akibatnya praktek ini sekarang hampir tidak ada yang melakukan. Kita tidak bisa tahu perubahan psikologis apa yang akan terjadi sebagai akibat. Apakah praktek ini meningkatkan kecerdasan? Apakah merangsang kemampuan paranormal? Apakah praktek ini ditujukan untuk meniru sebuah entitas yang dianggap sebagai dewa?
Pasti ada beberapa manfaat sebab jika tidak, maka praktek ini tidak akan pernah dilakukan. Arkeolog telah menemukan lusinan tengkorak yang memanjang dari Mesir dan Amerika Selatan. Menariknya, kedua daerah ini memiliki pesona dengan pembangunan piramida, bintang-bintang, kalender, mumifikasi dan kematian. Kedua masyarakat ini juga memiliki rahasia pertanian yang kompleks dan imamat yang kuat. Penulis tidak tahu apa artinya ini dan enggan untuk menambah lagi teori lain yang akan semakin membuat anda bingung. hehehe ..

Tengkorak Bertanduk

Tengkorak palsu dari karnaval? Beberapa ahli mengatakan tidak

Beberapa tengkorak manusia dengan tanduk menonjol ditemukan di sebuah gundukan tanah pemakaman di Sayre, Bradford County, Pennsylvania, pada tahun 1880 itu. Dengan pengecualian proyeksi seperti tulang yang terletak sekitar dua inci di atas alis, kerangka ini milik orang yang secara anatomis normal, meskipun tinggi mereka diperkirakan tujuh kaki. Tubuh dikubur sekitar tahun 1200 M. Tengkorak misterius ini ditemukan oleh sekelompok antiquarians terkemuka, termasuk sejarawan negara bagian Pennsylvania dan pembesar Gereja Presbiterian (Dr GP Donehoo) dan dua profesor, AB Skinner, Museum Investigasi Amerika, dan WKMorehead, Phillips Academy, Andover, Massachusetts. Tulang-tulang itu dikirim ke Museum Investigasi Amerika di Philadelphia, di mana, seperti kebanyakan penemuan arkeologi yang misterius lainnya, tengkorak ini dilaporkan dicuri dan tidak pernah terlihat lagi.

Tengkorak Hobbit Flores

Tengkorak Homo Floresiensis (kiri) & Homo Sapien (kanan)

Pada tahun 2003 tim peneliti memutuskan untuk mengeksplorasi dan melakukan penggalian di Gua Liang Bua di Pulau Flores yang merupakan bagian dari rantai kepulauan Indonesia. Disana mereka menemukan kerangka yang hampir lengkap dari hominid (manusia purba) kecil. Ketinggian dari kerangka wanita dewasa adalah sekitar 3 kaki 6 in dan dari karakteristiknya menunjukkan bahwa spesies baru manusia telah ditemukan. Ini diperkuat oleh penemuan alat dan artefak yang konsisten dengan ukuran kerangka tersebut. Ada juga indikasi bahwa “Orang-orang kecil” telah menggunakan api dan telah berburu berbagai hewan yang sekarang telah punah, termasuk tikus raksasa dan gajah miniatur dikenal sebagai Dwarf Stegodon. Tengkorak memiliki dahi yang miring dan tidak ada tulang dagu spesifik meskipun memang memiliki gigi dan berjalan tegak seperti manusia. Meskipun masih ada beberapa kontroversi mengenai apakah Homo floresiensis adalah spesies baru atau mungkin hanya variasi dari manusia modern atau Homo Erectus, tidak ada keraguan bahwa populasi makhluk aneh mirip manusia pernah hidup di pulau itu.


Perbandingan tinggi

Bahkan, menurut legenda setempat masih ada suku “orang kecil” yang hidup jauh di dalam hutan. Tengkorak jauh lebih kecil daripada manusia modern, tetapi korteks prefrontal masih ukuran yang sama dengani manusia modern yang menunjukkan tingkat kecerdasan tinggi dan kesadaran diri (self-awareness). Banyak peneliti berpendapat bahwa Homo floresiensis ini bukanlah pigmi, kerdil, atau cebol, mereka sesuatu yang unik. Dengan demikian, mereka diberi julukan – hobbit – atau Halfling terkenal dari novel trilogi Lord of the Rings yang ditulis oleh JRR Tolkien (1954).

Tengkorak Raksasa

Perbandingan Tengkorak Neanderthal (kanan) dg tengkorak manusia modern (kiri)

Selama bertahun-tahun arkeolog dan penjelajah telah menemukan beberapa tengkorak yang luar biasa besar dan telah banyak menarik perhatian ilmuwan dari seluruh dunia. Raksasa ini mungkin hanya sekadar anomali manusia atau mungkin merupakan cabang dari antropologi yang masih menjadi misteri. Perlu dicatat bahwa ada berbagai kondisi medis yang dapat menyebabkan “gigantisme”. Hipofisis gigantisme adalah yang paling umum dan disebabkan saat masa pubertas, hormon pertumbuhan dilepaskan secara berlebihan. Namun, tengkorak dari orang-orang dengan kondisi ini cenderung menampilkan karakteristik yang dapat cukup mudah untuk diidentifikasi bahwa gigantisme sebagai penyebabnya. Beberapa tengkorak raksasa yang ditemukan, oleh beberapa ahli juga secara sederhana dijelaskan sebagai orang-orang dari spesies manusia Neanderthal (Homo sapiens neanderthalensis) yang telah punah sekitar 15.000 tahun yang lalu. Namun, ada tengkorak lain yang menentang analisis sederhana seperti itu.
Dua kasus menonjol dan layak disebut meskipun mungkin salah satu atau keduanya adalah hoax. Yang pertama adalah penemuan di gua Lovelock. Pada tahun 1911 sebuah tim pencari guano, yang menggali gua, mulai menggali dan menemukan berbagai tulang penduduk asli Amerika. Tim arkeologi didatangkan dan selama 15 tahun ke depan berbagai mumi dan sisa-sisa kerangka lainnya ditemukan. Dari berbagai tulang, dan khususnya tulang paha, disimpulkan bahwa tinggi rata-rata kerangka itu adalah sepuluh kaki. Banyak dari tulang-tulang itu dikirim ke para ilmuwan dan institusi pendidikan dan akhirnya hilang. Namun, beberapa temuan, termasuk tengkorak raksasa, masih dapat dilihat di Museum Humboldt di Winnemucca di negara bagian Nevada.
Kasus kedua mengacu pada penemuan kerangka yang benar-benar raksasa oleh tim eksplorasi minyak di Arab Saudi pada tahun 2002. Kerangka ini tingginya mencapai 25 kaki dan memiliki tengkorak yang hampir 5 kaki panjangnya. Menurut rumor di internet, temuan ini ditutp tutupi oleh pemerintah Saudi yang segera membuat dan mendistribusikan foto palsu melalui kompetisi Photoshop agar semua orang kebingungan dan mengira bahwa temuan itu adalah hoax. Namun, penting untuk dicatat bahwa legenda arab ada yang mengacu pada suatu ras yang disebut kaum Aad atau kaum Hud. Legenda raksasa aneh selalu ada di hampir setiap bagian dari dunia. Mereka berkisar dari orang-orang yang tidak hanya tinggi, namun juga dapat memindahkan gunung. hal ini jelas merupakan keyakinan atau memori bersama yang layak diselidiki lebih lanjut. Saat ini, tercatat seara ilmiah, manusia Robert Pershing Wadlow mempunyai tinggi 9 kaki 11 inchi. Tengkoraknya 36% lebih besar dari ayahnya. Raksasa lain adalah Anna Haining Bates yang mencapai tinggi 7.5ft tinggi dan memiliki kapasitas tengkorak 22% lebih besar dari ayahnya. Catatan menunjukkan bahwa dia sangat cerdas.

Tengkorak Kristal

Sebagian besar komunitas ilmiah saat ini sepakat bahwa artefak tengkorak kristal yang dipamerkan di berbagai museum dan koleksi pribadi bukanlah artefak pra-Columbus dan dibuat antara abad 18 dan 19, namun tetap ada beberapa pertanyaan yang tidak terjawab, seperti siapa yang membuat tengkorak kristal ini. Tengkorak kristal tidak mungkin di uji karbon karena terbuat dari bahan yang bukan organik. Kesimpulan bahwa tengkorak ini dibuat antara abad 18 dan 19 hanyalah berdasarkan bahwa tengkorak dari kristal yang sedemikian detil menggambarkan tengkorak manusia itu tampaknya telah dibuat dengan alat-alat yang cukup modern yang tidak tersedia untuk pra-Columbia, Aztec.
Namun, apakah asumsi bahwa hanya karena para ilmuwan belum menemukan alat-alat seperti itu, maka alat2 seperti itu di masa aztek tidak pernah ada?
Ada gairah pada kedua pendapat ini, dan kenyataan tetap bahwa tidak ada yang tahu pasti siapa yang membuat tengkorak ini dan kapan. Dan karena saat ini belum ada cara untuk secara akurat menentukan umur benda anorganik seperti ini, misteri kemungkinan akan berlanjut. Bahkan, masalah ini diramaikan oleh film Indiana Jones and the Kingdom of the Crystal Skull yang di rilis tahun 2008.

Tengkorak Brosur

Foto diatas adalah scan dari sebuah brosur tiga lipatan. Brosur ini diterbitkan oleh “The Diagnostic Imaging Centers of Halifax Medical Center” yang merupakan bagian dari Rumah Sakit Halifax di Daytona Beach, Ormond Beach dan Port Orange, Florida. Ketika publik relation rumah sakit ini ditanya mengenai foto ini, mereka menjelaskan bahwa ini adalah foto tengkorak anak yang abnormal.


halaman brosur yg memuat foto tengkorak aneh

Mengapa tidak ada penjelasan tentang tengkorak itu pada brosur ini, dan apa fungsi foto ini ditempatkan di brosur, sampai sekarang masih tidak terjawab

Comments